Polemik Sistem Akademik
![]() |
ilustrasi : Sri roijah |
Sistem Informasi Akademik (SISCA) pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akademik. Yang mana, layanan pendidikan bisa terkomputerisasi dengan baik. Baik untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, dan pengolahan data nilai mahasiswa, mata kuliah, dosen, serta administrasi yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan software agar mampu mengefektifkan waktu dan mengurangi biaya operasional. Selain itu manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya Sistem Informasi Akademik (SISCA) adalah kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi tanpa harus melakukan interaksi langsung dengan bagian administrasi karena informasi tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pencarian data pada sistem yang di pakai.
Namun, pada kenyataannya Sistem Informasi Akademik (SISCA) IAIN Purwokerto masih belum bisa berfungsi secara maksimal. Terbukti, masih banyak mahasiswa yang mengeluh, kelimpungan, dan merasakan akan carut marutnya Sistem Informasi Akademiknya. “Sebenernya, kasihan temen-temen yang berjuang dari pagi, siang, malem buat akses website sisca. Sekalipun bisa, lemot banget, karena banyak yang mengakses website soalnya berbarengan dengan ngisi KRS, KKN, dan daftar Wisuda.“ ungkap Zuhal Qolbi salah satu mahasiswa IAIN Purwokerto. Dia juga menambahkan, sebaiknya sistem segera di perbaiki, agar tidak seperti ini terus dari tahun ke tahun.
Di mulai saat tidak kondusifnya proses pendaftaran KKN secara online, yang mana tidak sesuai dengan informasi yang sudah di sebar luaskan. Bahwa, pendaftaran KKN secara online tertulis dibuka pada tanggal 29 Januari 2018 pukul 08.00 WIB, namun sistem baru bisa diakses jam 14.00 WIB. Dan itupun tidak berjalan dengan lancar. Sisca lemot pada saat itu, baik untuk pendaftaran KKN secara online, pengisian KRS, dan pendaftaran wisuda. Pasalnya, hanya ada satu server untuk menampung data itu semua.
Agus
Sriyanto, selaku kepala Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD)
menjelaskan terkait molornya waktu pendaftaran KKN secara online itu
dikarenakan ada perubahan sistem yang berbeda dari sebelumnya yang mana harus
diubah. “Pendaftaran KKN secara online kemarin itu sampai harus diundur, karena
ada perubahan sistem yang harus diubah, dimana ada perubahan persyaratan dan
sistem input terkait nilai BTA PPI yang dulu hanya menggunakan keterangan lulus
dan tidak, sekarang LPPM menghendaki bahwa 4 nilai komponennya harus diinput.
Dan untuk mengubah sistemnya itu butuh waktu. Sebenernya paginya itu sudah
siap, cuma harus testing ulang sistem terlebih dahulu untuk memvalidasi.” jelas
Agus.
Agus menambahkan, selain karena perubahan sistem tersebut, di satu sisi sarana dan prasarana yang ada itu terbatas. Terlebih tentang server yang ada, server yang dipakai SISCA sejak tahun 2010 sampai sekarang belum pernah mengalami peremajaan server atau pembaharuan. Dan itu menjadi kendala yang dirasakan oleh TIPD dan berimbas kepada carut marutnya SISCA. “Bukannya kita tidak mengajukan, ya kami mengajukan. Cuma tahun ini saja itu pengadaan sarana prasarana IAIN hanya 480 juta. Itu untuk satu IAIN. Sedangkan kalau kita mau beli server satu gitu, yang bagus saja itu diatas 350 juta. Dan kamipun berharap kedepannya sistemnya ya lancar, yang jelas ada beberapa faktor yang harus terpenuhi yaitu sarana prasarana, SDM, terus kemudian insfrastruktur, pembiasaan bagaimana kita sudah terbiasa hal-hal yang online ini, dan kesadaran mau memakai.” jelas Agus. (Ay)
Penulis & reporter : Triasih
0 Komentar