![]() |
foto bersama organisasi kepemudaan Banyumas |
Melalui
Bhakti Satria Banyumas (BSB), pemuda Banyumas Peringati Hari Pahlawan Nasional
sebagai cara untuk mengenang jasa para pahlawan. Dipersembahkan oleh Urup
Project bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) dan Organisasi kepemudaan
Banyumas. Bertemakan "Aku pahlawan masa kini" cukup menarik bagi para
pemuda untuk berpartisipasi. Acara ini bertempat di Taman Hiburan Rakyat Museum
Panglima Besar Jendral Soedirman (THR
Pangsar Soedirman) Karanglewas.
Bhakti
Satria Banyumas merupakan wujud bakti pemuda Satria Banyumas kepada para
pahlawan yang diselenggarakan oleh Urup Project setiap tahunnya sebagai bentuk
memperingati Hari Pahlawan. Rupanya peringatan Hari Pahlawan ini menginspirasi
pemuda yang tak mau ketinggalan memberikan penghormatan atas jasa dan
pengorbanan para pahlawan. "Pemuda
mampu melanjutkan perjuangan para pahlawan, saya dan teman-teman sebagai pemuda
sendiri tergerak untuk mengadakan peringatan ini, karena hari ini merupakan
peringatan kita terhadap pejuang-pejuang kita terdahulu dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia", ujar Ketua panitia Bhakti Satria Banyumas,
Riski Istiqo Wati. Dengan cara yang unik ini, mendapatkan antusiasme masyarakat
yang berkunjung di THR Pangsar Soedirman. Sinergis antara Urup Project bersama
organisasi kepemudaan Banyumas seperti World Clean-Up Day (WCD) Banyumas,
Bisakapala BSI Purwokerto, Karang Taruna Satria Garuda, Wild Water Region
Purwokerto, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah IAIN
Purwokerto, Komunitas Pegerak Sosial (KOMPOS), Lembaga Seni Mahasiswa Islam
Indonesia (LSMI), Racana Sunan Kalijaga - Cut Nyak Dien IAIN Purwokerto dan
Pusat Pelayanan Psikologi dan Pengembangan Karir (P4K).
![]() |
Mengheningkan cipta oleh para peserta |
Acara
dibuka dengan Flashmob Pahlawan serta menyanyikan lagu Tanah Airku. Ketika
Flashmob berlangsung peserta melepas jaket dan mengikat pita merah putih
dikepala. Setelah itu dilanjutkan dengan persembahan pentas seni dan orasi dari
beberapa Organisasi Kepemudaan Banyumas, silanjut Hening Cipta Nasional sebagai
prosesi sakral di acara ini. Setelah itu dilanjut dengan upacara peringatan
Hari Pahlawan dan ziarah ke makam pahlawan di Taman Makam Pahlawan Tanjung
Nirwana Kabupaten Banyumas.
![]() |
Pembacaan Puisi oleh Lembaga Seni Mahasiswa Islam Indonesia (LSMI) |
Penggunaan
dresscode berwarna hitam merah sebagai simbol perjuangan, menggambarkan semangat
yang tertanam dalam jiwa pemuda. Selain dihadiri oleh gabungan Organisasi
Kepemudaan, acara ini juga terbuka untuk umum tertuju kepada pemuda Banyumas.
Melalui peringatan Hari Pahlawan, sekaligus ajang silaturahmi antara pemuda
Banyumas. "Ingin memperingati Hari
Pahlawan, di hari libur dari pada tidur-tiduran dirumah mending ikut event kaya
gini. Kita jadi punya kesadaran untuk mengenang jasa para pahlawan, tidak boleh
melupakannya. Untuk pemuda Indonesia harusnya lebih menghargai jasa para
pahlawan dengan gerakan bukan hanya omongan", pendapat Ilham Sandya
Prabandana peserta BSB saat ditanya mengenai alasan mengapa harus memperingati
Hari Pahlawan. Acara ini juga menjadi bukti kepedulian pemuda sebagai makhluk
sosial. Dengan penjualan pin spesial BSB dan sertifikat kepada peserta yang
disediakan oleh panitia, nantinya uang hasil penjualan pin dan sertifikat
tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan bakti sosial. Biaya masuk Monumen
Jendral Soedirman juga ditanggung pribadi masing-masing sebagai wujud ikut
merawat Monumen Pahlawan Jendral Soedirman. Sesuai dengan temanya, hal ini
mencerminkan tindakan bagaimana seharusnya Pahlawan masa kini.
![]() |
Orasi oleh Angga Feri Setyawan Founder Urup Projec |
"Harus lebih interaktif lagi, kita dari Urup
Project itu merasa miris banget karena pemuda sekarang lebih apatis, ngga
pernah sosialis juga. Jadi itu salah satu alasan mengapa gerakan ini muncul.
Tujuan kita kedepannya lagi supaya mengenalkan bahwasannya pahlawan itu sangat
penting sekali bagi bangsa Indonesia. Tanpa mereka kita tidak akan bisa
menikmati indahnya Indonesia ini. Harapan besar tertuju kepada generasi
millenial sekarang, karena mudahnya mendapat informasi secara instan malah
menjadikan kita malas untuk berinteraksi maupun bersosialisasi," ujar
Miftah sebagai pegerak sosial.
Ia
berharap, dengan diadakan acara seperti ini mampu menyadarkan kepedulian Pemuda
terhadap hal penting seperti Hari Pahlawan. Salah satunya dengan ziarah makam
Pahlawan dan Doa bersama. Hal ini merupakan cara mengenang jasa para pahlawan,
agar tertanam jiwa patriotisme dan sadar akan tanggung jawab meneruskan jasa
para pahlawan.
Reporter : Risa & Alya
Editor : Rere
1 Komentar
Pemakaman islam Thank you because you have been willing to share information with us. we will always appreciate all you have done here because I know you are very concerned with our.
BalasHapus