Ticker

6/recent/ticker-posts

Lakukan PBAK Daring, IAIN Purwokerto Tanamkan Nilai Moderasi Islam

 

Purwokerto-  Memasuki tahun ajaran baru, IAIN Purwokerto mengadakan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) Institut dengan tema “Mewujudkan Peradaban Moderasi  Islam dalam Keanekaragaman Mahasiswa” . Kegiatan yang di ikuti oleh seluruh mahasiswa baru ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Whatsapp, Youtube serta melalui aplikasi PBAK IAIN Purwokerto, (21/09).

Tercatat ada sekitar 3.208 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatanPBAK I daring IAIN Purwokerto tahun ini. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang baru saja memasuki dunia perkuliahan. Namun, kegiatan PBAK Institut kali ini sedikit berbeda karena diadakan ditengah pandemi Covid-19. Panitia maupun peserta PBAK daring dituntut untuk bersikap adaptif serta kreatif dengan memanfaatkan berbagai media yang ada.

 “Dalam kegiatan ini kami memanfaatkan aplikasi Tik-Tok sebagai sarana kreatifitas peserta, ada juga kegiatan invoering bahasa daerah yang bertujuan supaya para peserta dapat mengenalkan bahasa dari daerahnya. Kegiatan seperti ini kami lakukan untuk membranding kegiatan PBAK karena dilakukan secara daring.” Ujar Rooby Pangestu selaku ketua panitia PBAK I IAIN Purwokerto.

PBAK I daring IAIN Purwokerto yang di awali dengan Thecnical Meeting disiarkan melalui saluran Youtube PBAK IAIN Puwokerto 2020 dan disaksikan oleh seluruh mahasiswa baru IAIN Purwokerto dari kediaman masing-masing. Thecnical Meeting ini bertujuan untuk mengenalkan susunan kepanitian, pengenalan Jingle serta pemberian motivasi kepada para peserta untuk dapat mengembangkan diri serta menanamkan semangat belajar. Dalam pelaksanaannya para peserta berada di bawah pengawasan pendamping kelompok masing-masing yang sudah ditentukan sebelumnya, pendamping kelompok disebut Kakang dan Yayuk dan para peserta di sebut Dimas dan Diajeng.

Dalam wawancaranya Rooby Pangestu menjelaskan bahwa tidak mudah menjalankan kegiatan besar ditengah pandemi seperti saat ini, banyak sekali kendala yang harus dihadapi, khususnya dalam hal komunikasi.“Persiapan panitia cukup terbatas, kita hanya punya waktu kurang dari dua bulan dan melakukan pemadatan rapat di minggu-minggu terakhir” tambahnya. Rooby Pangestu juga menegaskan bahwa PBAK daring ini berjalan cukup kondusif, baginya orientasi kampus yang baik adalah ketika mahasiswa baru paham akan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan orientasi kampus tersebut.

Presiden mahasiswa, Shaufi Fernanda juga memberikan tanggapannya terhadap kegiatan PBAK I daring IAIN Purwokerto. Menurutnya, PBAK daring tahun merupakan PBAK yang paling berkesan karena pertama kalinya masa orientasi mahasiswa dilaksanakan dikediaman masing-masing peserta. Kebijakan-keijakan kampus sering kali berubah dan panitia di tuntut untuk menyesuaikan. Shaufi Fernanda juga mengatakan bahwa “Kesulitan yang paling dirasakan adalah tidak dapat bergerak cepat karena terhalang komunikasi”.

Kesulitan dalam kegiatan PBAK daringjuga dirasakan oleh mahasiswa baru, salah satunya adalah Irhas Ashidiqi mahasiswa Prodi Zakat Wakaf asal Bandung. Ia mengeluhkan tentang jaringan dan kuota terbatas yang menjadi faktor utama terhambanya proses kegiatan serta komunikasi terhadap teman satu kelompok. Begitupun Adhe Listya mahasiswa baru Prodi Pendidikan Bahasa Arab asal Banjarnegara juga mengeluhkan hal yang sama.

Di sisi lain, Irhas dan Adhe berpendapat bahwa walaupun PBAK Institut dilakukan secara daring tetapi dalam kegiatannya diisi oleh hal-hal menyengkan dan menambah wawasan. “Kakang dan Yayuk pendamping baik-baik dan asyik. Aku harap kedepannya kegiatan ini akan lebih baik dan lebih mengasyikan lagi.” ujar Adhe di akhir wawancaranya.

 

Rep : Cita dan Fajrul

Editor : Richa

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar