Foto: Doc.OBSESI |
Purwokerto- Setelah Pemilihan Mahasiswa telah selesai dilaksanakan di bulan Januari lalu, Panitia
Pemilihan Mahasiswa (PPM) Institut Agama Islam Negeri Purwokerto melanjutkan perannya dengan mengadakan acara pelantikan untuk seluruh Lembaga
Kemahasiswaan (LK) di IAIN Purwokerto. Acara
ini digelar seacara online dan offline. Pelaksanaan
offline bertempat di gedung Auditorium IAIN Purwokerto dengan hanya dihadiri oleh
perwakilan BPH dan Demis ditiap LK. Sedangkan anggota LK selain BPH mengadiri secara
online via zoom (8/02).
“…yang hadir itu sekitar 190 orang, terdiri dari BPH baru sama Demis itu salah satu, untuk sertijab, ini berbeda dengan sebelumnya karena terbagi menjadi dua yaitu offline dan online, untuk online itu pengurus yang lain.” Ungkap Sidik, selaku ketua PPM.
Foto: Doc.OBSESI |
Jika di tahun-tahun sebelumnya pelantikan LK diadakan secara offline dan dihadiri oleh seluruh
anggota Lembaga Kemahasiswaan (LK) dan juga
demisonernya, maka kali ini Pelantikan
diadakan secara online
dan offline. Ini merupakan konsep baru yang dilaksanakan oleh PPM menimbang situasi dan kondisi pandemi covid-19 yang
masih belum mereda. Menyesuaikan kondisi tersebut, Sidik Adi Purnama selaku ketua PPM menjelaskan bahwa terdapat tiga konsep yang diusung dan
dipaparkan kepada Wakil Rektor, yaitu :
1. 1. Semua
pengurus hadir.
2. 2. Membuat shift, dengan sebagian anggota menunggu
di ruang kelas agar tidak menimbulkan kerumunan.
3. 3. Diwakili
oleh BPH, dan anggota lain secara online.
Dari tiga konsep yang diajukan, Wakil Rektor III cenderung lebih menyetujui konsep ketiga yang dilihat lebih efektif, efisien, dan tetap menjaga prtokol kesehatan. Melalui Warek III, TIPD memfasilitasi perangkat-perangkat pendukung untuk pelantikan yang dilakukan secara online.
Foto: Doc.OBSESI |
“…kalau TIPD kemungkinan gratis ya karena
fasilitas dari kampus, kemarin itu rektor hanya melimpahkan ke TIPD, tapi kita
belum tau dari operatornya minta bayaran atau enggak…” Jelas Sidik saat ditemui reporter LPM OBSESI.
Berdasarkan hasil wawancara bersama pegawai
TIPD yang membantu menjadi operator untuk pelantikkan secara online, ia menerangkan
bahwa untuk semua fasilias yang digunakan disediakan oleh TIPD tanpa ada pungutan
biaya apapun.
“.......... melihat sedang pandemi seperti ini pihak kampus membeli beberapa alat
juga, salah satunya yang digunakan acara hari ini.” Jelas
Fadil selaku pegawai TIPD.
Berdasarkan informasi yang didapat, rencana
anggaran belanja untuk dana yang didapat PPM dibuat untuk konsep yang pertama,
yaitu semua anggota LK yang akan dilantik datang secara langsung. Melihat
kenyataannya bahwa PPM melakukan pelantikan yang dihadiri hanya perwakilan BPH
dan Demisioner serta fasilitas untuk pleantikan online pun diberikan secara cuma-cuma
oleh pihak kampus. Hal ini sontak menimbulkan pertanyan untuk beberapa pihak
terkait pengalokasian dana.
Menanggapi isu tersebut Ketua PPM
menjelaskan, “Kita kan ada pembetukan…
dari kepanitiaan pasti pingin ada pembubaran. Nah itu niatnya mau dialokasikan
ke pembubaran itu. Terus sebelumnya, panitia butuh konsumsi juga. Contohnya pas debat aja…
selama tiga hari panitia tidak mendapat snack, tapi satu hari memakan nasi.”
0 Komentar