Mengambil judul "WR 3 Ghosting Ke Mana Aja?" menjadi stimulus rasa keingin tahuan mahasiswa
dan banyak pihak. Audiensi tersebut tidak
hanya melibatkan pihak UKM-UKK saja, terdapat Senat Mahasiswa (SEMA) Institut yang
turut andil menjembatani
pertemuan tersebut sebagai moderator
bersama Fadlan (KAK ) dan Lutfi (Staff Warek 3) yang
turut hadir sebagai perwakilan birokrat.
Ada empat tuntutan yang
diajukan dalam audiensi, diantaranya adalah penghapusan jam malam, adanya pengecekkan
fasilitas umum Gedung UKM-UKK, adanya
penghargaan terhadap anggota UKM-UKK
berprestasi,
serta mempererat hubungan yang jelas antara birokrat kampus
dengan pihak UKM-UKK.
Perihal
jam malam, birokrat kampus memutuskan untuk tetap menggunakan peraturan lama.
Kebijakan tersebut sudah dipertimbangkan secara matang oleh Warek 3 dan jajaran
pimpinan lainnya. Menurut Sulhan Chakim (Warek 3) pemberlakuan jam malam
merupakan kebijakan yang ditujukan untuk kemaslahatan bersama.
Atas
keputusan tersebut, Warek 3 memberikan kelonggaran terhadap aturan lama yang
sudah disepakati, dimana kelonggaran
tersebut dapat berlaku apabila yang berkepentingan baik kemahasiswaan maupun
organisasi telah mendapatkan izin dan tanda tangan dari Warek 3.
Adapun tuntutan lain perihal pemberian apresiasi terhadap mahasiswa terutama anggota UKM-UKK sudah diusahakan oleh pihak kampus melalui beasiswa BNI, Lazis NU dan sebagainya. Bukan hanya itu, terdapat anggaran yang dialokasikan kepada 3 wisudawan terbaik senilai 15 juta dan 40 juta diberikan untuk mahasiswa berprestasi yang mana perolehan tersebut harus melalui prosedural.
Lalu
menindak lanjuti hubungan yang lebih komunikatif antara pihak UKM - UKK dengan Warek 3, Sulhan Chakim menjanjikan adanya program
Tri Wulan, yaitu sebuah koordinasi yang dilakukan setiap 3 bulan sekali bersama
pihak UKM-UKK untuk
membahas hal apapun yang sekiranya perlu dan penting untuk dibahas.
Pada
suatu kesempatan, Alfi salah satu perwakilan UKM pencak silat, mengutarakan keluh kesahnya
terkait beberapa fasilitas kampus yang memang sudah tidak layak pakai dan harus
dibenahi dan diperbaiki, seperti tembok depan gedung UKM yang hampir runtuh pada beberapa bagian
dan ternit yang sudah tidak layak guna. Terkait poin tuntutan tersebut Warek 3
berjanji untuk mengadakan survei langsung pada gedung UKM-UKK secara berkala.
Strategi
UKM-UKK untuk mengadakan audiensi bersama warek 3 merupakan tindakan yang tepat. Audiensi yang bertujuan untuk
membangun komunikasi baik antara pihak birokrat dan pihak UKM-UKK pun pada
akhirnya dapat terealisasi, hal ini merupakan awal langkah baru yang
menunjukkan keseriusan berorganisasi dan bermasyarakat di tingkat kampus.
Reporter
: Asti Hayatri
Editor : Fazrul Nugroho
0 Komentar