Ilustrasi : Pinteres
Purwokerto
- UKM/UKK (Unit Kegiatan Mahasiswa /
Unit Kegiatan Khusus) IAIN Purwokerto menagih janji Senat Mahasiswa
(SEMA) dengan menyebarkan pamflet berisi berita kehilangan. (5/5)
Pamflet yang merupakan bentuk unjuk rasa perihal
janji SEMA pada saat MUSKERMA (Musyawarah Kerja Mahasiswa) yang
dilakukan pada bulan Maret lalu, tepatnya 46 hari yang lalu terhitung dari
tanggal berlangsungnya MUSKERMA. Pamflet yang bertajuk ''Berita
Kehilangan, Dicari SEMA IAIN Purwokerto", gambaran nyata bahwa mahasiswa
IAIN Purwokerto khususnya yang tergabung di UKM/UKK sedang mencari jawaban atas
ketidak hadiran SEMA dalam merealisasikan janjinya.
Seperti yang dijelaskan Faozi yang merupakan Ketua UKM
Master, bahwa masalah penyebaran pamflet merupakan penagihan janji atas
pernyataan SEMA mengenai dana sebesar sembilan juta rupiah. Janji ini dibuat
oleh SEMA ketika acara MUSKERMA, dimana dalam acara tersebut juga dihadiri dan
disaksikan oleh UKM maupun UKK. Dalam pernyataannya, SEMA berjanji akan
merealisasikan pemangkasan dana sebesar sembilan juta rupiah dari anggarannya
yaitu tujuh hari setelah diberlangsungkannya acara MUSKERMA.
“jadi ketika di sini temen temen UKM/UKK mencari
permasalahan SEMA berarti kan karena memang ada masalah di situ, ada sebuah
permasalahan yang harus segera diselesaikan antara UKM/ UKK IAIN Purwokerto
dengan SEMA IAIN Purwokerto, pemberian harapan yang pernah diberikan oleh SEMA
kepada UKM/UKK yang menjadikan temen-temen UKM/UKK bergerak, bergerak dalam
artian mencari SEMA IAIN Purwokerto untuk segera menyelesaikan permasalahan
yang ada”, tutur Iqbal mantan ketua UKM Faktapala.
Penyebaran pamflet kehilangan SEMA IAIN Purwokerto ini
mendapat respon dari salah satu pihak SEMA, yaitu Gilang yang merupakan Ketua
Umum dari SEMA. Dalam status Whatsappnya, dia membagikan pamflet yang disebar
oleh anak-anak UKM/UKK dengan kutipan kata "Bukti demokrasi di kampus kita
berjalan. Terimakasih pula telah merasa kehilangan. Dan selamat berbuka puasa
kawan semua".
Penyebaran pamflet yang ramai di Whatsapp ini juga mendapat
respon dari mahasiswa maupun mahasiswi IAIN Purwokerto yang tidak bergabung
dalam UKM/UKK, seperti pengakuan Maulana Arifin kepada salah satu Reporter LPM
OBSESI.
“aku sangat berterimakasih mengapresiasi usaha dari temen
temen karena ide kalian (UKM/UKK) lebih berani daripada aktivis kelompok lain,
dan itu sangat perlu diapresiasi dan didukung banyak pihak agar ide-ide kalian
itu nggak mati nggak gagal, punya benang merah yang jelas dan saya kira temen
temen di UKM/UKK sudah punya itu.” Tutur Maulana Arifin, salah satu mahasiswa
IAIN Purwokerto.
Reporter : Asti & Ryan
Editor : Wardah
0 Komentar