Mahasiswa
merupakan seseorang
yang sedang
menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan diharapkan
dapat
membawa
perubahan ke arah yang lebih baik (progress) untuk negeri.
Maka dari itu, mahasiswa sering disebut sebagai agent of change karena
estafet kepemerintahan akan diberikan kepada generasi muda yang
mampu menjadi
pemimpin. Kepemimpinan bisa didapatkan dengan
mengikuti organisasi yang berada di
kampus, karena mengikuti organisasi bisa menjadi bekal bagi anggotanya untuk
memiliki karakter menjadi seorang pemimpin. Tingkatan terendah dari seorang
pemimpin adalah memimpin diri sendiri.
Jadi,
apa sih
makna organisasi menurut pendapat aktivis
di kampus Universitas
Islam Negeri Prof.KH Saifuddin Zuhri? “Organisasi itu wadah, dan kita itu airnya. Kita nanti
akan menyesuaikan wadahnya”- Nia Nur Pratiwi,
Anggota Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri Prof.KH Saifuddin Zuhri
Komisi A
“Organisasi adalah kumpulan suatu orang yang ingin mencapai suatu tujuan, dan itu di buku
leadership juga ada”-Fikri Al-Hakim, Anggota
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Divisi Hikmah
“Orgapisasi adalah wadah untuk kita yang ingin melatih
publick speaking, menambah pengalaman, menambah wawasan, yang jauh di luar
kegiatan akademik”-Ermawati, Anggota Senat
Mahasiswa (SEMA) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Komisi C
“Bagi Saya itu organisasi adalah sebuah wadah, diibaratkan
organisasi sebuah laboratorium. Di dalam laboratorium itu di dalamnya ada yang
namanya percobaan atau uji coban. Semisal kita ingin membuat bahan A atau
membuat makanan A, disitu kita kan meramu terus merumuskan; sekiranya makanan
ini agar enak apa aja bahannya?. Tentunya di dalam percobaan tersebut ada yang
namanya: kegagalan, produk gagal, terus ada produk jadi. Sama halnya seperti
itu di organisasi diajarkan seperti halnya yang telah Saya sebutkan. Pasti kita
ada yang mengalami kesalahan, terus kita
dapat teguran, dapat masukan, dan dimana masukan tersebut menjadikan kita
menjadi mahasiswa yang berkualitas, salah satunya kita belajar banyak hal,
belajar dari kesalahan yang nantinya kesalahan tersebut nantinya bisa kita
perbaiki ya dari organisasi”-Nailurrobikh,
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Organisasi
mahasiswa memiliki dua lingkup yakni, organisasi intra dan organisasi ekstra.
Tentunya ada perbedaan dari keduanya, bisa dari: ruang lingkup, budgeting,
kegiatan kemahasiswaan, dan kepentingannya.
“Secara
bahasa kalau intra itu kan dari dalam
sedangkan ekstra itu dari luar, Kalau kita lihat dari esensi nya itu intra
adalah semua organisasi yang memang dari
kampus kalau ekstra itu, berasal dari luar kampus. Lalu apa yang membedakan
antara intra dan ekstra itu terkait budgeting dari organisasi intra itu berasal
dari kampus; kegiatannya berkaitan dengan birokrat, berkaitan dengan
kemahasiswaan, baik secara fakultas maupun di univ. Kemudian secara Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
juga diatur dalam sidang tertinggi yang diatur dalam kongres yang hanya
ada dimiliki di kampus. Kemudian organisasi ekstra adalah organisasi yang
secara budgeting di luar budgeting kampus,
kemudian AD/ART nya memiliki AD/ART sendiri-sendiri”
Menurut Nia Nur Pratiwi Senat Mahasiswa Universitas Saifuddin Zuhri Purwokerto
(UIN SAIZU) Komisi A yang dihubungi pada 21 September 2021, pukul 19.42 WIB
Pengenalan
Budaya Akademik Kampus (PBAK) merupakan ajang
organisasi bisa melakukan misi untuk kaderisasi anggota. Maka inilah
saatnya untuk menyampaikan doktrin-doktrin yang ada dari masing-masing
organisasi. Di mana mahasiswa baru akan
memilih organisasi untuk berproses, eksistensi itu tidak perlu, yang perlu
adalah jati diri pribadi berada di organisasi yang tepat. Bukan seberapa banyak
massa yang mengikuti organisasi tersebut. Hal ini bukan perihal kuantatitas
seberapa banyak massa nya; melainkan kualitas bagaimana anggotanya mampu
memahami tujuan organisasi yang diikuti, bukan eksistensi ataupun hanya sekadar
cari sensasi.
Menurut
Ermawati, Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan ( SEMA FTIK)
Komisi C yang dihubungi pada Hari
Selasa, 21 September 2021 pukul 14.13 WIB “Organisasi
itu sebuah keharusan. Nanti saat kita akan berpolitik juga perlu organisasi..
Kalau kita terjun ke luar (masyarakat) juga membutuhkan pengalaman”
Sedangkan
menurut Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
(DEMA FTIK), Nailulrrobikh yang dihubungi pada Hari Minggu, 19 September 2021 pukul 15.17 WIB.
“Bagi Saya, organisasi itu merupakan suatu keharusan ya.
Karena di dalam organisasi sendiri terdapat beberapa aspek yaitu ada: aspek
kepemimpinan, ada management organisasi, ada team building, ada networking, ada
relationship juga yang dimana kita dapat mengembangkannya. Organisasi itu
sendiri disiapkan untuk menjadi bagian masyarakat yang nantinya memiliki
kemampuan yang dapat diterapkan, dikembangkan, dan diupayakan atau dioptimalkan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jika semisalkan
mahasiswa sering berorganisasi, memaksimalkan di wadah tersebut nantinya itu
akan menjadikan bekal di lingkungan masyarakat. Terlebih lagi kan di Indonesia
sekarang lagi gencar-gencar nya 2045 itu
generasi emas. Tinggal bagaimana nanti dari beberapa remaja tersebut bisa
memberikan solusi, dimana dia bisa mengembangkan potensinya, memaksimalkan apa
yang dia miliki yang dia punyai sebagai
power dari diri mereka”.
Mengapa
seringkali organisasi disekat dengan kata ‘versus” yang bermakna lawan? mengapa
tidak diganti dengan kata “dan”? padahal, kata penghubung tersebut mampu
mendinginkan seperti situasi panas.
Organisasi intra dan organisasi ekstra seringkali dibenturkan karena
masing-masing dari keduanya memiliki kepentingan dan ruang lingkup yang
berbeda. Tentunya sebagai manusia memiliki subjektivitas dalam menilai suatu
fenomena yang ada, perbedaan itu wajar Negara Indonesia pada akhirnya mencapai
kemerdekaan meski memiliki heterogenitas dalam beberapa aspek. Maka, seyogyanya
mahasiswa sebagai pribadi intelek mampu melihat sesuatu dengan melek dan
pertimbangan objektif. Organisasi intra dan ekstra tentu berbeda, keduanya
berjalan pada jalannya masing-masing. Namun, hakikat dari kedua organisasi
tersebut sama, yakni; menciptakann kader pemimpin yang nantinya akan memimpin
Indonesia menuju Indonesia tangguh dan tumbuh. Salam Mahasiswa! Salam Persma!
Penulis:
Lilih Pangesturini
1 Komentar
Hidup mahasiswa!
BalasHapus