Dok. LPM OBSESI
Purwokerto, Obsesiana.com - Komunitas Teater Didik Universitas Islam Negeri (UIN) Sifuddin Zuhri Purwokerto mengelar acara pertunjukan drama dalam rangka studi pentas bagi anggota baru yang bertempat di Gedung Student Center (GSC) pada Jumat (25/03).
Pementasan ini merupakan pertunjukan yang dilakukan pertama kali oleh unit kegiatan mahasiswa (UKM) Teater Didik karena sempat adanya kevakuman akibat merebaknya pandemi. Dengan tajuk “ Aktor - Aktor Yang Tersesat” sandiwara ini mengambil naskah karya dari Irwan Jamal.
“Nasakah yang diambil oleh kami merupakan keresahan yang kami alami di teater. Sebelumnya mengambil dari keresahan sosial menurut saya lebih baik merevisi diri sendiri” uangakap Chotib Bagus selaku ketua Komunitas Teater Didik
Meski acara terbilang sukses, tetapi terdapat beberapa kendala yang dialami pada saat perencanaan seperti hilangnya aktor dan sutradara, minimnya pembiayaan serta pergantian naskah yang sempat terjadi. Dari Informasi yang didapat awal mulanya pertunjukan drama tersebut mengambil judul “Dilarang Bernyanyi Di Kamar Mandi” karya Seno Gumira.
Namun karena kurangnya pekembangan dari para anggota baru, membuat tim produksi berunding untuk memecahkan permasalahan tersebut. Dari diskusi itu ditemukanlah naskah baru yakni “Aktor – Aktor Yang Tersesat” karya Irwan Jamal yang dinilai sesuai dengan keadaan yang mereka alami.
Persiapan naskah untuk pementasan ini dilakukan selama satu bulan dengan pemadatan pada dua mingggu terakhir. Dari seluruh pemeran dan kru, beberapa diantaranya memang sudah mempunyai keahlian dasar dalam bidang pertunjukan.
Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang baru masuk dan mengenal teater. Amri selaku sutradara menyatakan dalam setiap latihan selalu menekankan perasaan pada diri para pemeran. Disamping untuk mendalami nasakah, hal itu juga dikarenakan karya tersebut relate dengan kondisi Teater Didik.
Amri pun menambahkan intisari dari pementasan ini ialah sebuah gambaran nyata runtutan dalam pertunjukan teater, mulai dari awal persiapan hingga akhir dan cerita dibelakang pangung.
“Pesan moralnya lebih ke diri sendiri biar ini loh proses teater dan kami juga mau ngasih tahu ke penonton yang bukan dari anak teater bagaimana proses pementasan itu dan proses dibalik layar atau panggung”.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kalangan mahasiswa UIN Saizu saja tetapi juga dari komunitas teater dari kampus lain. Rencananya setelah pertunjukan ini akan ada pementasan lanjutan yaitu Tadarus Puisi yang akan diadakan pada saat bulan Ramadhan.
Reporter : Febri dan Sofiyatun
Editor : Irma dan Iqbal
0 Komentar