Ticker

6/recent/ticker-posts

Berawal dari Keresahan, UKM Senru menyelenggarakan Pameran Okupasi di UIN SAIZU





Dok. LPM OBSESI

Purwokerto, Obsesiana. Com -  “Tidak ada karya seni di pameran kami yang tidak utama, semua karya seni di pameran kami adalah utama, semuanya utama dan semuanya unik” ungkap Adriansyah  saat diwawancarai mengenai Pameran Okupasi Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Rupa (UKM Senru) Universitas K.H. Saifuddin Zuhri (22/04/22).

Pameran ini dinamakan Pameran Okupasi karena Okupasi memiliki arti pendudukan/ pemanfaatan/ penempatan ruang publik, yang mana karya-karya seni dipajang di seluruh lingkungan kampus UIN SAIZU. Pameran ini digelar selama satu pekan, yang dimulai pada tanggal 15 April hingga 22 April 2022. Selain dilaksanakan pameran karya seni, acara ini juga menyelenggarakan  diskusi bedah karya  serta mural bersama disela-sela waktu pameran sembari dimeriahkan oleh musik eksperimental noise.

Dok. LPM OBSESI 

Menurut Adriansyah Subekti selaku Pimpinan UKM Senru, mengatakan bahwa latar belakang diadakannya Pameran Okupasi ini karena adanya keresahan  dan rasa muak melihat banyaknya spanduk baliho yang menurutnya klise, oleh karena itu Senru ingin mengkritik hal tersebut melalui Pameran ini.

“Sebenernya latar belakang pameran okupasi ini diadakan itu berangkat dari rasa muak terhadap spanduk-spanduk dan baliho-baliho klise yang biasa terpampang  di lingkungan sekitar kita, entah itu baliho partai, spanduk sponsor, dll, ya kami muak aja sama hal itu, alhasil kami pingin meniru alih-alih mengkritik dan menggantinya dengan karya-karya seni rupa yang beragam”.


Tujuan lain diselenggarakannya pameran ini juga untuk mengenalkan dan memperlihatkan hasil karya dari anggota kepada seluruh civitas akamedika UIN SAIZU.

“Di samping mengkritik spanduk-spanduk dan baliho-baliho tersebut, tujuan kawan-kawan UKM Senru mengadakan Pameran Okupasi juga ingin mengenalkan UKM Senru ke seluruh mahasiswa UIN SAIZU dan agar karya-karya UKM Senru bisa dilihat oleh seluruh civitas akademika, dan ingin membuktikan bahwa seni rupa masih mampu berdiri berdampingan di tengah lingkungan kampus kami yang cenderung religius”.

Penulis : Bagus Budi S.

Editor dan fotografer : Irma



Posting Komentar

0 Komentar