Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengenal Sosok Prof. K. H. Saifuddin Zuhri, yang Diangkat Namanya sebagai Nama Universitas Islam Negeri di Purwokerto.


sumber doc. pcnucilacap.com 
    Pasti kalian sudah mengetahui UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto atau yang biasa di sebut UIN SAIZU bukan? Universitas Islam Negeri yang berada di daerah Purwokerto ini belum lama beralih status dari IAIN Purwokerto menjadi UIN pada tanggal 11 Mei 2021 sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2021. Pastinya kalian bertanya-tanya siapakah sosok nama yang dijadikan sebagai nama Universitas Islam Negeri di Purwokerto. Berikut ini Biografi dari Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Prof. K. H. Saifuddin Zuhri lahir dari keluarga sederhana di Sokaraja Banyumas, pada 1 Oktober 1919. Ayahnya bernama Haji Muhammad Zuhri yang berprofesi sebagai petani, sedangkan ibunya Siti Saudatun adalah seorang pengrajin batik.

Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Dibuktikan dengan diangkatnya sebagai Menteri Agama Republik Indonesia Ke-10 pada Kabinet Kerja III, Kabinet Kerja IV, Kabinet Dwikora I, Kabinet Dwikora II, dan Kabinet Ampera I. Serta merupakan bapak dari Menteri Agama RI periode 2014-2019 yaitu Lukman Hakim Saifuddin.

Saifuddin kecil menempuh masa mudanya di daerah kelahiran. Pendidikannya dimulai dari sebuah Madrasah, pada usia belia ia telah fasih membaca Al qur’an dan mengkhatamkan berbagai macam kitab, mulai dari kitab Safinah, Qathrul Ghaits, Jurumiyah, dan kitab kuning lainnya. Pada usia remaja, Saifuddin pergi ke kota Solo, Jawa Tengah untuk menuntut ilmu dan mencari pekerjaan. Karena bakat menulisnya, ia dapat tergabung sebagai staff  koresponden pada sebuah surat kabar Pemandangan.

Selain sebagai wartawan surat kabar, ia juga menekuni pekerjaan sebagai guru  madrasah untuk menyambung hidup dan membiayai pendidikannya. Pada usia remaja, Saifuddin sangat aktif tergabung dalam suatu organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) NU, untuk wilayah Jawa Tengah Selatan. Pada saat serangan revolusi bersenjata memanas Saifuddin muda diangkat sebagai Komandan Divisi Hizbullah Jawa Tengah. Ia memimpin Laskar Hizbullah bersama pasukan TKR di bawah pimpinan Jenderal Soedirman pada pertempuran Ambarawa untuk mengusir penjajah. Karena jasa perjuangannya Saifuddin diberi gelar bintang jasa Tanda Kehormatan Bintang Gerilya, sesuai SK Presiden Indonesia No. 2/Btk/1965 tanggal 4 Januari 1965.

Tepat hari jum’at, tanggal 17 Februari 1962 Saifuddin diangkat oleh Ir. Soekarno sebagai Menteri Agama menggantikan K. H. Wahib Wahab yang mengundurkan diri. Pada periode kepemimpinannya sebagai Menteri Agama inilah, dunia pendidikan tinggi Islam berkembang pesat. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) berkembang di sembilan Provinsi, yang masing-masing memiliki cabang di Kota Kabupaten. 

 Pengabdian Saifuddin sebagai menteri agama berakhir pada tahun 1967. Setelah masa jabatannya habis, saifuddin kerap menulis buku dan aktif di berbagai kegiatan sosial dan bahkan terjun ke partai politik yaitu Partai Persatuan Pembangunan (P3) dan sempat menjabat sebagai ketua DPP dan anggota DPR. Saifuddin meninggal pada usia 67 tahun, yaitu tanggal 25 Maret 1986.\ 

Itulah sejarah singkat Prof. K.H. Saifuddin Zuhri yang namanya telah diabadikan dalam universitas islam negeri di Purwokerto. Seorang cendekia hebat, yang berjasa dalam pengembangan pendidikan muslim serta jurnalis yang patut kita contoh keteladanannya.

 

Reporter : Sefia

Editor : Irma

Posting Komentar

0 Komentar