Ticker

6/recent/ticker-posts

Please Be Aware For Administration


Gaes harap lebih sadar akan administrasi ya, supaya tidak mengalami kejadian seperti saya.


Kejadian ini bermula dari sebuah pesan singkat dari teman saya pada jumat, 27/01/2023. Dia menghubungi saya untuk segera ke perpustakaan kampus, katanya ada buku yang masih saya pinjam tetapi sudah ada di rak semula.



Doc. Layar layanan peminjaman mandiri
Doc. Layar layanan peminjaman mandiri




(Layar Komputer)

Saya pun membalas ia dan akan mendatangi perpus, hari senin ini. Setelah ditelusuri ternyata pada layar layanan peminjaman mandiri, terdapat 4 buku yang saya pinjam di bulan desember tahun lalu belum dikembalikan, tertera kata terlambat selama 44 hari. 


Padahal saat itu saya telah mengembalikannya di waktu yang tepat pada tanggal 8 desember dengan tanggal pinjam 1 desember 2022. Namun salahnya saya mengembalikan ditempat yang tidak seharusnya yaitu lokasi peminjaman.


Di 8 Desember itu tidak terjadi keanehan, dimana saya memberikan buku - buku tersebut pada petugas pelayanan. Ia menerima dan langsung mengecap layaknya saya seorang peminjam.  Karena terlupa saya ikuti saja alur sambil bertanya “Bu maaf berarti bukunya dikembalikan ketempat semula?” Petugas menjawab : “Ia taro sana saja”


Berbekal instruksi dari petugas saya pun menaruh ke tempat awal dimana mengambil buku tersebut. Masa pun berlalu seperti semestinya, dan terbitlah kabar itu.


(Kembali ke Layar)

Setelah melihat layar dan di close, saya pun mendatangi petugas sembari bertanya “Bapak ini saya dapat kabar dari teman saya katanya ada buku yang belum saya dikembalikan”. Petugas menjawab : “oh ya mba yang mana ya”


Saya tunjukan chat dari teman saya itu, mereka pun menganalisa serta mencocokkan dengan permasalahan buku - buku yang ada. Kemudian mereka memberi informasi bahwa “Oh ya mba, mba meminjam buku tapi belum dikembalikan”


Rasa ganjil muncul pada hati saya, lalu saya ceritakan kronologis diatas bahwa telah dikembalikan di hari  yang tepat tetapi tempat yang salah. Terjadi diskusi yang lumayan membingungkan terkait kesalahan dan denda.


Sampai akhirnya muncul solusi untuk tetap membayar denda yang telah tertera di sistem. Mereka sedikit memberi hawa dingin bahwa ini bisa diberi keringanan tetapi harus menghubungi bendahara dengan menunggu waktu yang tidak tentu, acc atau tidaknya serta ganti rugi yang terus berjalan setelah bertambah hari.


Saya pun mengalah dan memutuskan untuk melunasi pembayaran. Saat itu saya hanya membawa uang Rp. 50.000 saja dan harus kembali ke kost untuk menambah jumlah uang denda setara harga rata - rata 2 buku baru.


Dari kost saya bergegas  pergi ke lantai satu perpustakaan, di lokasi pengembalian buku. Disitu  saya sempat berdialog singkat dengan petugas disana “kok bisa mba sampe telat gini” cerita pun ku ulang kembali.


Dalam perbincangan saya hanya meringis dan meratapi keresahan dalam hati “uang Rp. 176.000 ku lenyap dengan mudahnya”. Lanjut petugas : “Ya gimana ya mba, wong sistem. nggak semudah seperti meminjam panci dari tetangga” 


“nggih pak, gimana lagi wong sama - sama salah” ucapku. Bapaknya pun tertawa dan menunjukkan layar sudah kosong tanpa tanggungan. “Besok Kalo ngembaliin buku di sini ya, diambil sebagai pembelajaran saja” pungkasnya.


Noted : Yuk tingkatkan lagi kesadaran akan administrasi dan sistem, agar masalah sekecil ini tidak harus menanggung rugi karena kesalahan. Salam damai dan santun.


Oh ya gaes ini cerita hanya dari satu sudut pandang ya, jadi mohon jangan mudah atau singkat mencerna kesimpulannya.  Terimakasih


Penulis : Iryz.

Posting Komentar

0 Komentar