Ticker

6/recent/ticker-posts

REFLEKSI HARI JADI BANYUMAS KE-452: MAHASISWA HADIAHI DENGAN SERUAN AKSI

  PURWOKERTO, OBSESIANA.COM — Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang ke-452 diwarnai dengan seruan aksi mimbar bebas yang digelar oleh berbagai elemen mahasiswa di Banyumas. Dalam upaya mengawal isu-isu permasalahan yang kerap terjadi, aksi dilangsungkan di depan Alun-Alun Purwokerto, Kamis (23/02).

 Aksi ini diaharapkan dapat mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas agar dijadikan sebagai rekomendasi dan rujukan terhadap pengawalan isu-isu, melihat sekarang masyarakat Banyumas berada pada taraf kehidupan yang mengenaskan. Isu permasalahan yang diangkat berupa angka kemiskinan yang tinggi, kurangnya pemerataan pendidikan, angka stunting yang belum tuntas, hingga konflik agraria di Ajibarang.

 “Kita lihat juga Bapak Achmad Husein (Bupati Banyumas) ini merupakan tahun terakhir menjabat, maka hal itu menjadi bahan evaluasi kita. Hari Jadi Banyumas ke-452 bukan cuman ajang untuk memperingati, akan tetapi menjadi ajang refleksi diri untuk pemerintah daerah,” ungkap Aji Satya Dharma selaku koordinator lapangan.

 Propaganda media melalui pamflet dilakukan satu hari sebelum seruan aksi dimulai guna mengundang lebih banyak khalayak untuk turut mengikuti aksi. Dibarengi juga dengan penyebaran informasi terkait isu-isu permasalahan yang terdapat di Kabupaten Banyumas.

 

 Seruan aksi yang dijadwalkan untuk dimulai pada pukul 14.00 WIB, baru dimulai pada pukul 15.30 WIB dikarenakan banyaknya massa aksi yang berhalangan hadir dan tidak tepat waktu.

 Sekitar 90 orang yang mengikuti massa aksi dari berbagai elemen mahasiswa, beberapa di antaranya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), BEM dari berbagai Fakultas UNSOED, Front Mahasiswa Nasional (FMN), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) juga turut hadir mengawal isu.

 Aksi berjalan dengan lancar tanpa hambatan dengan pengawalan aparat Kepolisian, TNI serta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) sebanyak 200 personel yang dikerahkan untuk mengamankan jalannya demo.

 Himbauan untuk mahasiswa dari aparat Kepolisian adalah batas waktu berakhirnya demo tidak melebihi pukul 17.00 mengingat adanya personal right (hak pribadi) dari berbagai institusi, masyarakat dan mahasiswa.

 Demo pun berakhir sesuai himbauan dari aparat Kepolisian, para peserta seruan aksi mulai meninggalkan lokasi bersama-sama. Sebelum meninggalkan lokasi aksi, koordinator lapangan berpesan saat sedang diwawancarai oleh Lembaga Pers Mahasiswa dari berbagai kampus.

 

 “Pers mahasiswa pro terhadap masyarakat Banyumas, dari sini perlu masyarakat Banyumas untuk fokus lebih dari kita, dari lembaga pers, dalam pemberitaan untuk masyarakat Banyumas. Mahasiswa hanya segelintir orang yang coba untuk mengawal, kita cuma sebagai penyambung lidah masyarakat,” ujar Aji Satya Dharma.

Reporter : Bunga, Iftitah, Chiki, Meirina, Effie, Intan K, Subhan

Editor : LPM OBSESI

Posting Komentar

0 Komentar