Ticker

6/recent/ticker-posts

Aksi Mimbar Bebas Mahasiswa dan Masyarakat se-Banyumas Soroti Bahaya Revisi UU TNI

Purwokerto – Aliansi mahasiswa dan masyarakat se-Banyumas melakukan aksi Mimbar Bebas sebagai upaya dalam menyikapi revisi Undang-Undang TNI yang telah disahkan menjadi UU oleh DPR, Jumat (21/03/25). Aksi tersebut dilakukan di depan Kodim 0701 Banyumas dan Alun-Alun Purwokerto. 

Dok. LPM OBSESI

Massa aksi mulai memadati jalanan di depan Kodim 0701 Banyumas pukul 15.47 WIB sebagai titik awal orasi. Mereka datang menggunakan sepeda motor dari arah utara dengan memakai pakaian serba hitam, tanpa mengenakan pakaian almamater.

Di tengah aksi, mahasiswa sempat menabur kotoran kambing yang dicampur dengan tanah dihadapan polisi dan TNI sebagai bentuk perlawanan mereka. Setelah itu, massa bergerak menuju Alun-Alun Purwokerto pukul 16.00 WIB dengan tetap menyuarakan tuntutan dan penolakan terhadap revisi Undang-Undang TNI yang telah disahkan menjadi UU. 

Dalam wawancara kami dengan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed Purwokerto, Muhammad Hafidz Baihaqi mengatakan bahwa aksi akan berlanjut hingga waktu yang belum ditentukan. “Kami akan melakukan aksi di Alun-Alun Purwokerto sampai waktu yang belum ditentukan,” kata Hafidz.

Pamungkas, selaku Korlap (Koordinator Lapangan) dari aksi tersebut menyerukan agar UU TNI bisa dicabut. “Kemarin kita mengetahui bahwa UU TNI sudah disahkan, hari ini kita menuntut UU itu dicabut. Kita memulai perlawanan sipil terhadap dominasi militer melalui UU tersebut,” ucap Pamungkas.

Pamungkas menilai UU TNI akan berbahaya jika tidak dicabut dan akan membuat pemerintahan Indonesia mengalami kemunduran. “Alasan dari kita melakukan perlawanan pada hari ini yaitu supremasi sipil. Demokrasi yang sudah dicanangkan melalui reformasi 98, pada hari ini kita melihat adanya degradasi,” ungkap Pamungkas. 


Dok. LPM OBSESI

Menanggapi aksi ini, Kapolresta Banyumas Kombes Ari Wibowo menjelaskan polisi memiliki tugas menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat, termasuk mengamankan jalannya aksi mimbar bebas tersebut. “300 personel dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa menyampaikan pendapat. Semua dilakukan sesuai prosedur dan dengan sikap yang humanis,” ungkap Ari Wibowo. 

Reporter : Rendi, Wahyu, Latif, Saepul, Ais, Gama, Akbar

Penulis : Rendi, Wahyu

Editor : Dwi Aryanti, Ghulama Rashif Faza


Posting Komentar

0 Komentar